Jumat, 01 Oktober 2010

Banda Aceh


Inilah wajahmu dan wajah ku
Yang terpampang di setiap pamplet kota
bersahaja, damai bahkan terus tersenyum
Matanya yang begitu sayu, bibir yang begitu merekah
Birahi setiap kali orang melihatnya

Tubuhnya yang dibelah sungai
Membendung rindu tatkala jauh darinya
Namun itu dulu, jauh sebelum tsunami menyibak
Keperawanannya

Inilah isyarat Sang Dewi yang tak lagi suci
Tubuhnya yang pernah menyinari setiap bunga-bunga di taman
Berganti kekusaman yang tak habis-habis
Hingga burung-burung madu tak lagi bercicuit
diantara bunga-bunga kembang sepatu
Keanggunan rambut yang terurai panjang yang dulu
Selalu meyejukkan rerumputan ketika tersentuh
kini berganti sebagai pemusnah ketika bersentuhan dengan apa saja

Inilah kotaku
Bandar wisata islami kata para birokrat , dijaga para aparat
dan di aminkan para ustad
Yang ditumbuhi kedustaan berbalut Islam
Maka bertanggungjawablah untuk nama ini
Karena kita tak pernah punya contoh baik
atas penobatan nama ini

kotaku telah lama tersesat oleh predikat
semoga laknat tak berjuntai di rongga dada kita

Rahmad Sanjaya
Banda Aceh September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar